INILAHPOS.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Hasanuddin memperkenalkan inovasi pembuatan keripik rambutan sebagai solusi untuk mengatasi panen buah rambutan yang melimpah di Desa Tellu Limpoe, Kecamatan Tellulimpoe.
Program ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi buah rambutan yang melimpah serta meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat setempat.
Michelle Pasoyan, mahasiswa Teknik Industri selaku penanggungjawab dari program kerja ini berpendapat, buah rambutan sering kali melimpah saat musim panen, sehingga banyak yang terbuang karena tidak dikonsumsi atau dijual tepat waktu.
Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN berinisiatif mengolah buah rambutan menjadi keripik yang lebih tahan lama dan memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
"Kami melihat potensi besar dari buah rambutan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan teknologi sederhana, kami mengembangkan produk keripik rambutan yang renyah dan tetap mempertahankan cita rasa khasnya," ujar Michelle.
Masyarakat di desa Tellu Limpoe menyambut baik inovasi ini. Para mengungkapkan bahwa pembuatan keripik rambutan bisa menjadi alternatif sumber pendapatan, terutama bagi petani rambutan yang kesulitan menjual hasil panen dalam jumlah besar.
"Kami sangat mendukung inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. Program ini tidak hanya membantu mengurangi limbah buah, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat kami. Kami berharap inovasi ini bisa terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain," ujar Kepala Desa Tellu Limpoe, Muh. Amin Maddi.
Selain dukungan dari masyarakat dan pemerintah desa, program inovasi ini juga mendapat perhatian dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) setempat. Beberapa pengusaha lokal mulai tertarik untuk mengembangkan produk keripik rambutan dalam skala lebih besar dan menjadikannya bagian dari industri olahan pangan daerah.
Diharapkan, setelah program ini berakhir, masyarakat dapat secara mandiri mengembangkan usaha keripik rambutan dan memperluas pasarnya ke berbagai daerah. Dengan adanya inovasi ini, mahasiswa KKN berharap dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat serta menginspirasi daerah lain untuk mengolah hasil pertanian lokal menjadi produk bernilai tambah.